Minggu, 28 Oktober 2018

Augmented Reality dalam Bidang Militer

A.PENDAHULUAN

Assalam mualaikum wr.wb , salam sejahtera bagi kita semua



Dalam kesempatan ini saya akan membahas tentang teknologi Augmented Reality khususnya di bidang Pertahanan dan keamanan(HANKAM) .Sejauh menyangkut ancaman terrorist , tidak diragukan bahwa peningkatan kemampuan militer (modernisasi dan profesionalisasi) khususnyadi bidang IPTEK merupakan salah satu pilihan.
                Dalam pesatnya perkembangan teknologi informasi sebuah ancaman terrorist  merupakan hal yang menggangu ketertiban dan keamanan sebuah negara. hal ini dapat memicu adanya ketakutan di masyarakat tentang adanya terrorist tersebut , oleh karena itu di masa IPTEK seperti ini harus diperlukan sebuah sistem  persenjatan dimana sistem tersebut dapat membantu mengidentifikasi  dan dilakukan penindakan secara cepat dan tepat ke pelaku terrorist tersebut , sehinnga kejahatan dapat ditangani dan timbulnya korban jiwa di pihak militer dan sipil dapat di cegah.


B.   RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara pemerintahan khususnya pihak militer dan kepolisian  dalam penanganan dan penanggulangan aksi terror  ?
Mengapa pihak berwenang harus menggunakan teknologi   Augmented Reality(TACTICAL) dalam penceahan dan  penanggulangan  aksi terror  ?


C.  MAKSUD DAN TUJUAN
Membahas tentang penggunaan teknologi Augmented Reality (TACTICAL) dalam bidang pertahanan untuk mencegah aksi terrorist khususnya peledakan BOM di objeck vital   

D . PEMBAHASAN
Salah satu teknologi tersebut adalah augmented reality , Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan beda maya dua dimensi  dan ataupun tiga dimensi ke dalam lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda benda maya tersebut dalam waktu nyata.
Ini adalah penggambaran kemampuan taktis (augmented reality)  yang akan di mungkinkan melalui gabungan keahlian teknis dan perkembangan  kemampuan canggih yang  digambarkan akan tersedia bagi para perajurit kami di waktu dekat. dalam  Pengoprasiannya  augmented reality tactical dibantu beberapa komponen seperti  DRONE ,CCTV  dan Command center(Pusat operasi). dalam penugasannya DRONE DAN CCTV bertugas dalam menjaga ,memindai dan mengawasi potensi terror yang akan terjadi , sebagai contoh khususnya dalam mendeteksi adanya BOM yang dipasangkan, dibawa dan ditaruh hal tersebut dapat berdampak buruk dan banyaknya korban jiwa yang tidak berdosa.
Pihak  berwenang sangat mempunyai hak dalam penggunaan teknologi Augmented Reality
Karena proyek teknologi tersebut memiliki nilai starategis dalam bidang pertahanan dan keamanan oleh karena itu  kementrian pertahanan wajib memiliki alat teknologi  Augmented Reality(TACTICAL) untuk bisa  melindungi warga Negara , personel keamanan dan beberapa fasilitas objeck vital.
Oleh karena itu dalam pencegahannya bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi  augmented reality (TACTICAL), dalam penggunaan teknologi tersebut baru dalam tahap uji coba oleh pihak dapartemen     ( US ARMY ,CERDEC ,ERDC ,NSRDEC DAN ARL)
·         CERDEC   :  Communications Electronics Research Development and Enggineering Center
=   pengembangan riset komunikasi elektronik dan pusat teknik
·         ERDC  :  Engginer Research Development Center
=  pusat pengembangan penelitian teknik
·         NSRDEC  :  Natick Soldier Research Development and Enggineering Center
=    pusat penelitian dan pengembangan  (Natick soldier)
·         ARL : Army  Research Laboratory
=   laboraturium penelitian militer


KELEBIHAN DAN  KELEMAHAN  AUGMENTED REALITY (TACTICAL)

Kelebihannya  :

1.       Dapat memobilitas pasukan secara cepat ke objeck  terror
2.       Dapat mengetahui secara  cepat diamana tata letak BOM , pemicu peledak dan pelaku
3.       Dapat mencegah  jatuhnya korban di pihak milier maupun sipil
4.       Memberikan rasa aman kepada masyarakat
5.       Bisa mencegah aksi terror sehingga dapat di kendalikan
6.       Terintergrasi satu sistem komando dalam pengoprasiannya
7.       Sistem pengoprasian dan komunikasi yang aman dalam tugas
Kelemahannya :
  • 1.       Memerlukan biaya operasi yang sangat mahal
  • 2.       Harganya yang sangat mahal
  • 3.       Memerlukan biaya perawatan yang sangat mahal


E.  PENUTUP

KESIMPULAN

Dari paparan penjelasan dia atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahawa sesuai dengan penggunaan teknologi  Augmented Reality di bidang pertahanan dan keamanan bahwa perkembangan teknologi yang pesat dapat di jadikan sebuah alat teknologi yang dapat mencegah aksi terrorisme dengan penggunaannya yang sangat tepat dibidangnya. Dan teknologi tersebut dapat dikembangkan  dengan gabungan beberapa sistem cerdas lainnya  

SARAN
                Menyadari bahwa penulis  masih jauh dari kata sempurna , kedepannya penulis lebih focus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan banyak sumber sumber  yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertangung jawabkan.

PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenani materi yang menjadi bahasan dalam penjelasan ini tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau refrensi yang kami peroleh hubunganya dengan penjelasan ini  , penulis berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya penjelasan ini . semoga penjelasan  ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khususnya pada penulis.

Silahkan di tonton terlebih dahulu...



Link: https://www.youtube.com/watch?v=x8p19j8C6VI


Nama: Mahesa Rosmana Putra
NPM:14116226
Kelas: 3KA15

Senin, 07 Mei 2018

Ringkasan Chapter 8 FINANCIAL MANAGEMENT FOR IT SERVICES

PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP
Manajemen keuangan adalah tentang menjaga sumber daya keuangan organisasi, memastikan bahwa mereka dipekerjakan dengan hati-hati dan bahwa penggunaannya dipertanggungjawabkan dengan benar. Manajemen keuangan memastikan organisasi memiliki pemahaman tentang biaya operasinya, struktur biaya dan hal-hal yang mempengaruhinya. Ini membantu organisasi membuat keputusan terbaik tentang layanan yang harus disediakan, cara layanan harus disediakan, investasi yang diperlukan untuk pengiriman mereka dan pengaruh perubahan pola permintaan. Ini mengevaluasi nilai layanan untuk bisnis dan, jika relevan, dasar untuk menetapkan harga bagi mereka. Bekerja dengan manajemen portofolio layanan, itu membantu organisasi menentukan layanan yang harus disediakan dan mereka harus menghentikan atau mengubah dalam beberapa cara.
Manajemen keuangan membantu perencanaan keuangan, memastikan bahwa rencana organisasi selaras dengan kemampuannya untuk mendukung biaya keuangan dan mengelola risiko. Ini melacak pengeluaran sehingga jelas bagaimana uang itu telah digunakan. Dengan secara rutin membandingkan pengeluaran dan pendapatan dengan rencana keuangan dan anggaran, manajemen keuangan akan mengidentifikasi potensi masalah dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga organisasi tetap di jalurnya. Jika penyedia layanan TI mengenakan biaya untuk layanan, manajemen keuangan akan memberi saran tentang bagaimana hal ini harus dilakukan dan biaya apa yang harus ditagihkan.


 MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan manajemen keuangan untuk layanan TI adalah untuk memastikan bahwa penggunaan optimal dibuat dari sumber daya keuangan organisasi dan bahwa ini dicapai sesuai dengan kerangka peraturan di mana operator layanan TI beroperasi.
Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memastikan bahwa:• uang dikelola dan dibelanjakan dengan bijak;• sumber daya keuangan yang tersedia selaras sepenuhnya dengan rencana dan persyaratan organisasi untuk penyediaan layanan TI;• keputusan investasi yang sehat dan relevan dengan tujuan organisasi;• Risiko keuangan diidentifikasi dan dikelola secara efektif;• pengaturan tata kelola diterapkan untuk memastikan pengelolaan sumber daya keuangan yang efektif dan untuk menentukan akuntabilitas yang jelas;• organisasi mematuhi semua kewajiban pengaturan keuangan yang relevan dan keseluruhan kebijakan keuangan dan strategi bisnis.
Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa:
• ada sistem yang efektif untuk perencanaan dan penganggaran keuangan;• rencana keuangan dan alokasi anggaran diselaraskan dengan portofolio layanan;• Semua investasi yang diusulkan memiliki kasus bisnis yang memenuhi standar organisasi; • semua risiko keuangan yang signifikan diidentifikasi dan dikelola sepenuhnya;• ada kerangka kerja tata kelola yang sesuai dengan akuntabilitas yang jelas dan semua yang perlu dilatih dengan benar dalam kaitannya dengan itu;• semua pengeluaran keuangan diperhitungkan dengan benar dan ada proses audit untuk memastikan pengelolaan sumber daya keuangan yang tepat;• biaya dan nilai dari semua layanan, proses, dan kegiatan TI dimonitor, diukur dan dipahami dan tindakan yang tepat diambil berdasarkan kinerja keuangan mereka


 AKTIVITAS DAN KONSEP
- Penganggaran
Penting untuk merencanakan ke depan untuk memastikan bahwa rencana bisnis sesuai dengan uang yang tersedia. Produk dari perencanaan ini adalah rencana keuangan atau penutup anggaran
 
pengeluaran dan penghasilan yang diharapkan untuk jangka waktu tertentu, biasanya tahun (keuangan). Pengeluaran dan pendapatan akan dibagi ke dalam kategori untuk memfasilitasi keuangan
 
perencanaan, manajemen dan kontrol.
Anggaran harus menunjukkan bagaimana pengeluaran dan pendapatan cenderung berubah selama periode anggaran (mis. Biaya tenaga kerja dan transportasi yang lebih tinggi pada waktu sibuk musiman).
Manajemen keuangan yang baik membutuhkan pemantauan berkala terhadap anggaran. Ini memberitahu organisasi ketika tindakan diperlukan untuk mempertahankan kontrol keuangan, memberikan peringatan dini bahwa pengeluaran terlalu tinggi atau pendapatan terlalu rendah; bahwa proyek yang direncanakan
 
tidak dapat didanai atau orang lain dapat diajukan. Manajemen keuangan mungkin mengharuskan manajer untuk mengurangi pengeluaran atau meningkatkan penghasilan untuk kembali ke jalurnya. Terkadang, variasi dalam satu bagian dari anggaran akan diimbangi di tempat lain dan anggaran dapat direvisi dengan sesuai. Sebagai contoh, pengeluaran yang lebih rendah untuk karyawan internal diimbangi oleh pengeluaran yang lebih tinggi pada kontraktor.
Namun, anggaran tidak boleh diubah hanya untuk menyesuaikannya dengan dunia nyata. Variasi yang signifikan adalah peringatan bahwa segala sesuatunya tidak seperti yang diharapkan. Pemerintahan yang baik membutuhkan manajer untuk mengambil tindakan yang dianggap sebagai respons
.

 
- Akuntansi
Proses dalam akuntansi TI memungkinkan penyedia layanan TI untuk memperhitungkan pengeluaran dan pendapatan, memberikan perincian tentang bagaimana biaya dan pendapatan dibagi antara pelanggan, layanan dan kegiatan. Analisis ini membantu menentukan efektivitas layanan untuk membuat keputusan yang baik tentang mereka. Ini memberikan rincian tentang bagaimana biaya dapat dikaitkan dengan pelanggan dan kelompok pelanggan, memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi pelanggan utama dan dampak dari konsumsi layanan mereka. Informasi yang dikumpulkan melalui proses akuntansi menyediakan pemantauan anggaran dengan data pengeluaran dan pendapatan, yang akan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian keuangan dan untuk menentukan apakah tindakan diperlukan untuk memperbaiki variasi signifikan dari anggaran.
- Pengisian
Keputusan apakah akan menuntut adalah keputusan strategis yang harus diambil dengan hati-hati. Pengisian tidak hanya meningkatkan biaya operasi dari penyedia layanan TI, tetapi juga meningkatkan akuntabilitas, eksposur dan transparansi. Pelanggan dapat membandingkan apa yang mereka dapatkan dari TI dengan apa yang harus mereka bayarkan, dan mereka dapat lebih mudah membandingkan penyedia TI in-house mereka dengan alternatif. Pengisian menyediakan sarana untuk memengaruhi perilaku pelanggan, membentuk permintaan dan penggunaan untuk mencocokkan kapasitas, sehingga mengurangi biaya dan risiko. Tanpa pengisian daya, banyak pelanggan dan pengguna akan melihat
 
Layanan TI gratis dan akan membuat tuntutan pada layanan ini dengan sedikit minat dalam implikasi keuangan atau operasional. Pengenalan pengisian daya membantu mengubah sikap


- Kasus bisnis

Semua organisasi perlu berinvestasi dengan bijaksana dan peran kunci manajemen keuangan adalah mengevaluasi proposal untuk investasi untuk menentukan apakah mereka berharga. Manajemen keuangan yang baik akan mengharuskan semua proposal untuk investasi memasukkan kasus yang jelas untuk membuat investasi. Kasus ini biasanya berupa kasus bisnis


 HUBUNGAN DENGAN PROSES MANAJEMEN LAYANAN LAINNYA

Manajemen keuangan untuk layanan TI adalah pusat manajemen layanan TI, dan memiliki hubungan dengan banyak disiplin manajemen layanan lainnya. Interaksi utamanya adalah dengan manajemen tingkat layanan, manajemen portofolio layanan, manajemen kapasitas dan aset layanan dan manajemen konfigurasi.


- Manajemen tingkat layanan

Manajemen tingkat layanan (SLM) perlu bekerja dengan manajemen keuangan dalam kaitannya dengan biaya tingkat layanan yang diusulkan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bisnis organisasi saat ini dan yang direncanakan. Biaya-biaya ini akan menjadi bahan perdebatan tentang apa yang terjangkau dan dapat disampaikan dan, oleh karena itu, apa yang dapat disepakati dalam perjanjian tingkat layanan (SLA). Jika pengisian sudah dilakukan, manajemen keuangan akan terlibat dalam menentukan biaya, termasuk penggunaan pengisian diferensial sebagai bagian dari manajemen permintaan. Manajemen keuangan akan membantu dalam perubahan biaya dan mengevaluasi investasi baru yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bisnis
 


 - Manajemen portofolio layanan
Manajemen keuangan berkaitan dengan pengembangan kasus bisnis, penilaian peluang investasi, evaluasi berbagai opsi layanan, evaluasi risiko keuangan dan penentuan nilai layanan. Semua ini penting untuk keputusan tentang apa yang harus dimasukkan dalam portofolio layanan atau dihapus darinya. Manajemen keuangan mampu berkontribusi pada keputusan tentang cara terbaik untuk menyediakan layanan tertentu, apakah ini harus melalui penyedia layanan TI di-rumah atau penyedia pihak ketiga. Manajemen keuangan juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pendanaan tersedia untuk mendukung pengiriman portofolio layanan dan untuk memastikan alokasi anggaran selaras dengan itu.
- Manajemen kapasitas
Baik ketersediaan dan manajemen kapasitas berkaitan dengan biaya yang efektif
 
pengiriman layanan, dan manajemen keuangan dapat membantu dengan menyediakan informasi biaya untuk memungkinkan penilaian dampak keuangan dari tingkat kapasitas dan ketersediaan yang diinginkan. Proposal untuk berinvestasi dalam kapasitas baru atau peningkatan ketahanan dapat dinilai oleh manajemen keuangan sebelum tindakan diambil untuk membeli. Ketika pengisian dilakukan, manajemen kapasitas akan dapat memberikan informasi tentang penggunaan sumber daya yang akan membantu manajemen keuangan menentukan biaya.
- Pengelolaan aset dan konfigurasi layanan
Manajemen aset dan konfigurasi layanan mengelola dan memelihara database manajemen konfigurasi (CMDB), yang menyimpan informasi keuangan dan lainnya tentang aset yang diperlukan oleh manajemen keuangan untuk berbagai penggunaan. Sebagai contoh, dari CMDB, harus mungkin untuk mengidentifikasi semua komponen yang diperlukan untuk memberikan layanan yang diberikan dan informasi ini digunakan oleh manajemen keuangan untuk menentukan biaya keseluruhan layanan. CMDB juga menyimpan informasi tentang aset, seperti tanggal penggantian peralatan dan penghentian lisensi / tanggal perpanjangan, yang dapat digunakan dalam pengembangan anggaran dan perencanaan keuangan jangka panjang.
- Manajemen hubungan bisnis
BRM membantu manajemen keuangan untuk layanan TI untuk memahami bagaimana pelanggan menilai nilai yang mereka dapatkan dari layanan TI dan apa yang mereka siapkan untuk membayarnya. BRM membantu pelanggan memahami kebijakan, biaya, risiko, dan masalah keuangan penyedia layanan TI lainnya, dan menjelaskan bagaimana biaya penyedia layanan diterjemahkan ke dalam biaya pelanggan. Secara kritis, BRM dapat membantu pelanggan memahami implikasi keuangan dari keputusan perencanaan jangka panjang.


Referensi:
-  IT SERVICE MANAGEMENT, A Guide for ITIL® Foundation Exam Candidates, Second Edition. Author : Ernest Brewster, Richard Griffiths, Aidan Lawes dan John Sansbury

Nama: Mahesa Rosmana Putra
NPM: 14116226
Kelas: 2KA15  

Selasa, 17 April 2018

Ringkasan Chapter 4 Service Transition

CHAPTER 4 Service Transition

PENDAHULUAN

Sering terjadi pemutusan hubungan antara departemen pengembangan dan operasi dalam TI, yang akibatnya menyebabkan banyak implementasi layanan baru atau berubah yang gagal. Transisi layanan berkaitan dengan menjembatani kesenjangan itu dengan lancar, memastikan bahwa persyaratan operasional sepenuhnya dipertimbangkan dan dipenuhi sebelum semuanya dipindahkan ke lingkungan hidup, termasuk dokumentasi dan pelatihan untuk pengguna dan staf pendukung. Transisi layanan juga bertanggung jawab atas pelucutan dan penghapusan layanan yang tidak lagi diperlukan.

 MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan transisi layanan adalah untuk:

  
• Menetapkan harapan pelanggan tentang bagaimana layanan baru atau berubah akan memungkinkan perubahan bisnis;
• Memungkinkan pelanggan untuk mengintegrasikan pelepasan mulus ke dalam bisnis mereka
  proses dan layanan;
• Mengurangi variasi dalam prediksi dan kinerja layanan yang sebenarnya begitu mereka diperkenalkan;
• Mengurangi kesalahan yang diketahui dan meminimalkan risiko dari perubahan;
• Memastikan bahwa layanan dapat digunakan dengan cara yang diperlukan.


Tujuannya adalah untuk:

• Merencanakan dan mengelola sumber daya untuk memperkenalkan dan mengaktifkan layanan baru atau diubah ke lingkungan hidup dalam perkiraan biaya, kualitas dan waktu perkiraan;
• Meminimalkan dampak tak terduga pada layanan produksi, operasi dan organisasi pendukung;
• Meningkatkan kepuasan pelanggan, pengguna dan staf manajemen layanan dengan penyebaran layanan baru atau yang berubah, termasuk komunikasi, rilis
  dokumentasi, pelatihan, dan transfer pengetahuan;
• Meningkatkan penggunaan yang benar dari layanan dan aplikasi yang mendasarinya dan
  solusi teknologi;
• Memberikan rencana yang jelas dan komprehensif yang memungkinkan penyelarasan antara transisi bisnis dan layanan.


VALIDASI DAN PENGUJIAN LAYANAN

Tujuan validasi dan pengujian layanan adalah untuk memastikan bahwa layanan baru atau berubah dan proses rilis terkait akan memenuhi kebutuhan bisnis dengan biaya yang disepakati.


Aktivitas validasi dan pengujian layanan dapat diterapkan di seluruh siklus hidup layanan untuk memberikan jaminan kualitas dari setiap aspek layanan. Layanan ujung ke ujung lengkap perlu dipertimbangkan dan secara internal dan eksternal mengembangkan komponen layanan yang disertakan.
 


MENGELOLA ORGANISASI DAN PEMANGKU KEPENTINGAN

Perubahan Sementara peran dasar transisi layanan adalah mengimplementasikan layanan baru atau diubah, perubahan signifikansi dapat melibatkan perubahan organisasi, mulai dari memindahkan beberapa staf untuk bekerja dari tempat baru hingga perubahan besar dalam sifat kerja bisnis (misalnya dari tatap muka eceran ke perdagangan berbasis web).


TANTANGAN

Menetapkan transisi layanan yang efektif dapat menjadi tantangan.
Berikut ini adalah beberapa masalah yang dapat muncul dan perlu dikelola:


• Memastikan bahwa semua aktivitas perubahan didorong melalui transisi layanan. 

• Menyeimbangkan kebutuhan yang berkembang dari bisnis terhadap kebutuhan untuk melindungi layanan langsung (yaitu menjadi responsif sambil mempertahankan perlindungan yang sesuai).
• Mengintegrasikan dengan siklus hidup pengembangan dan proyek yang secara tradisional bersifat independen.
• Memiliki otoritas dan pemberdayaan yang tepat untuk melaksanakan proses sebagaimana didefinisikan.
• Mengelola persepsi orang-orang sehingga prosesnya tidak dilihat sebagai penghalang untuk mengubah atau menjadi lebih birokratis.

PERAN

 
Manajer transisi layanan bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengoordinasikan sumber daya untuk menerapkan rilis besar dalam perkiraan perkiraan biaya, waktu, dan kualitas.
 
 


Referensi:
-  IT SERVICE MANAGEMENT, A Guide for ITIL® Foundation Exam Candidates, Second Edition. Author : Ernest Brewster, Richard Griffiths, Aidan Lawes dan John Sansbury

Nama: Mahesa Rosmana Putra
NPM: 14116226
Kelas: 2KA15  

Senin, 19 Maret 2018

Ringkasan Buku Tentang Manajemen Layanan Sistem Informasi

APA ITU MANAJEMEN LAYANAN?

PENDAHULUAN


Untuk memahami apa itu manajemen layanan, dan mengapa hal itu sangat penting bagi perusahaan, kami perlu memahami layanan apa, dan bagaimana manajemen layanan dapat membantu penyedia layanan untuk memberikan dan mengelola layanan ini.ITIL mendefinisikan sebuah layanan sebagai berikut:

LAYANAN


Layanan adalah sarana untuk memberikan nilai kepada pelanggan dengan memfasilitasi hasil yang ingin dicapai pelanggan tanpa kepemilikan biaya dan risiko khusus. Hasil yang ingin dicapai pelanggan adalah alasan mengapa mereka membeli atau menggunakan layanan. Biasanya ini akan dinyatakan sebagai tujuan bisnis yang spesifik (mis. Untuk memungkinkan pelanggan bank melakukan semua aktivitas transaksi dan pengelolaan akun secara online atau untuk memberikan layanan negara kepada warga negara dengan biaya yang efektif). Nilai layanan kepada pelanggan secara langsung bergantung pada seberapa baik sebuah layanan memfasilitasi hasil ini.


Di masa lalu, penyedia layanan sering berfokus pada sisi teknis (sisi penawaran) dari apa yang merupakan layanan, bukan pada sisi konsumsi. Oleh karena itu, tidak biasa bagi penyedia layanan dan konsumen memiliki definisi dan persepsi yang berbeda tentang layanan apa yang diberikan, atau bagi penyedia untuk mengetahui semua tentang biaya komponen individual, namun bukan biaya total layanan yang konsumen mengerti.


Manajemen layanan inilah yang memungkinkan penyedia layanan untuk:
• memahami layanan yang mereka berikan dari perspektif konsumen dan penyedia;
• memastikan bahwa layanan benar-benar memfasilitasi hasil yang ingin dicapai oleh pelanggan mereka;
• memahami nilai layanan tersebut kepada pelanggan mereka dan karenanya mereka
  kepentingan relatif;
  • memahami dan mengelola semua biaya dan risiko yang terkait dengan penyediaan layanan tersebut.


MANAJEMEN PELAYANAN

Manajemen pelayanan adalah seperangkat kemampuan organisasi khusus untuk memberikan nilai bagi pelanggan dalam bentuk layanan.
'Kemampuan organisasi khusus' ini mencakup proses, aktivitas,
  fungsi dan peran yang digunakan penyedia layanan dalam memberikan layanan kepada pelanggan mereka, serta kemampuan untuk membangun struktur organisasi yang sesuai, mengelola pengetahuan, dan memahami bagaimana memfasilitasi hasil yang menciptakan nilai.

Manajemen pelayanan memiliki hak yang jelas untuk menganggap dirinya sebagai profesi, dan pelaksanaan disiplin manajemen layanan sebagai praktik profesional yang dilakukan dan didukung oleh komunitas global yang diambil dari semua sektor pasar. Ada banyak pengetahuan dan pengalaman termasuk skema formal untuk pendidikan individu.


'PRAKTIK TERBAIK' VERSUS 'GOOD PRACTICE'

Perusahaan yang beroperasi di lingkungan dinamis perlu meningkatkan kinerjanya dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Mengadopsi praktik dalam penggunaan di seluruh industri dapat membantu meningkatkan kemampuan.

Istilah 'praktik terbaik' umumnya mengacu pada 'cara terbaik untuk melakukan
  sesuatu'. Sebagai sebuah konsep, pertama kali diangkat sejak tahun 1919, tapi memang begitu
  dipopulerkan pada tahun 1980an melalui buku-buku Tom Peters tentang manajemen bisnis.

Gagasan di balik praktik terbaik adalah bahwa seseorang menciptakan spesifikasi untuk apa adanya
  diterima oleh masyarakat luas sebagai pendekatan terbaik untuk situasi tertentu. Kemudian, seseorang dapat membandingkan kinerja pekerjaan aktual dengan praktik terbaik ini dan menentukan apakah kinerja pekerjaan kurang berkualitas entah bagaimana.
  Sebagai alternatif, spesifikasi untuk praktik terbaik mungkin perlu diperbaharui untuk memasukkan pelajaran yang dipetik dari kinerja pekerjaan yang dinilai.


 Sumber-sumber ini memiliki karakteristik yang berbeda:
• Kerangka kerja dan standar publik telah divalidasi secara beragam
  lingkungan.
• Pengetahuan tentang mereka tersebar luas di kalangan profesional industri.
• Program pelatihan dan sertifikasi tersedia untuk umum.
• Akuisisi pengetahuan melalui pasar tenaga kerja lebih mudah
  bisa dicapai


KERANGKA ITIL
ITIL bukanlah standar dalam pengertian formal melainkan kerangka kerja yang merupakan sumber praktik yang baik dalam manajemen pelayanan. Standar untuk IT Service Management (ITSM) adalah ISO / IEC 20000, yang selaras dengan, namun tidak bergantung pada, ITIL.
Sebagai standar formal, ISO / IEC 20000 mendefinisikan seperangkat persyaratan
 
dimana sebuah organisasi dapat diaudit secara independen dan, jika mereka memuaskan mereka
 
persyaratan, dapat bersertifikat untuk efek itu. Persyaratannya fokus pada apa yang harus dicapai daripada bagaimana hal itu dilakukan. ITIL memberikan panduan tentang bagaimana berbagai aspek solusi dapat dikembangkan.
Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) dan Kantor Kabinet, dengan kerjasama kelompok pengguna independen itSMF (Forum Manajemen Layanan TI), telah berkomitmen untuk menjaga standar dan
 
kerangka selaras mungkin. Namun, harus diterima bahwa mereka melayani tujuan yang berbeda dan memiliki siklus hidup pengembangan mereka sendiri sehingga tidak mungkin mereka benar-benar disinkronkan.
Perpustakaan ITIL memiliki komponen sebagai berikut:• ITIL Core: Publikasi yang menjelaskan praktik terbaik generik yang berlaku
 
untuk semua jenis organisasi yang memberikan layanan kepada suatu bisnis.• Panduan Pelengkap ITIL: Satu set publikasi dengan panduan
 
khusus untuk sektor industri, jenis organisasi, model operasi dan
 
arsitektur teknologi.
 


ITIL CORE
Siklus hidup layanan adalah pendekatan terhadap manajemen layanan TI yang menekankan pentingnya koordinasi dan pengendalian berbagai fungsi, proses dan sistem yang diperlukan untuk mengelola siklu
s penuh layanan TI. Pendekatan siklus manajemen layanan mempertimbangkan strategi, perancangan, transisi,operasi dan peningkatan terus menerus layanan TI. 

Siklus hidup layanan dijelaskan dalam seperangkat lima terbitan dalam rangkaian ITIL Core. Masing-masing publikasi ini mencakup tahap siklus hidup layanan (lihat Gambar 1.2) dari definisi awal dan analisis persyaratan bisnis dalam strategi layanan (SS) dan desain layanan (SD), melalui migrasi ke lingkungan hidup dalam transisi layanan (ST) , untuk menjalani operasi dan perbaikan dalam service operation (SO) dan continuous service improvement (CSI). Istilah 'terus-menerus' digunakan untuk memilih 'terus-menerus' untuk menekankan bahwa kegiatan ini tidak dilakukan secara konstan, namun sebagai serangkaian tindakan yang direncanakan dan dikendalikan.

MATERIAL TERKAIT

Terlepas dari standar ISO / IEC 20000, ITIL juga melengkapi banyak standar, kerangka kerja dan pendekatan lainnya. Tidak satu pun dari barang-barang ini akan menyediakan segala sesuatu yang ingin digunakan perusahaan dalam mengembangkan dan mengelola bisnis mereka. Rahasianya adalah menarik mereka untuk wawasan dan bimbingan mereka sebagaimana mestinya. Di antara banyak pendekatan pelengkap tersebut adalah:

• Balanced scorecard: Alat manajemen yang dikembangkan oleh Dr Robert Kaplan dan Dr David Norton. Scorecard seimbang memungkinkan strategi dipecah menjadi indikator kinerja utama (KPI). Kinerja terhadap KPI digunakan untuk menunjukkan seberapa baik strategi tersebut tercapai. Sebuah balanced scorecard memiliki empat area utama, masing-masing dipertimbangkan pada berbagai tingkat detail di seluruh organisasi.

• COBIT: Mengendalikan Tuntutan Informasi dan Teknologi terkait memberikan panduan dan praktik terbaik untuk pengelolaan proses TI. COBIT diterbitkan oleh IT Governance Institute.

• CMMI-SVC: Kemampuan Maturity Model Integration adalah pendekatan peningkatan proses yang memberi elemen penting bagi proses penyempurnaan proses yang efektif. CMMI-SVC adalah varian yang ditujukan untuk pendirian layanan,manajemen, dan pengiriman.

• EFQM: Yayasan Eropa untuk Manajemen Mutu adalah kerangka kerja untuk sistem manajemen organisasi.

• eSCM-SP: Model Kemampuan eSourcing untuk Penyedia Layanan adalah kerangka kerja untuk membantu penyedia layanan TI mengembangkan kemampuan manajemen layanan TI mereka dari perspektif sumber layanan.


• ISO 9000: Standar manajemen kualitas generik, yang dengannya ISO / IEC 20000 selaras.
• ISO / IEC 19770: Standar Manajemen Aset Perangkat Lunak, yang disesuaikan dengan ISO / IEC 20000.
• ISO / IEC 27001: Spesifikasi ISO untuk Manajemen Keamanan Informasi. Kode praktek yang sesuai adalah ISO / IEC 17799.
• Lean: praktik produksi berpusat di sekitar menciptakan nilai lebih dengan sedikit kerja. • PRINCE2: Metodologi pemerintah Inggris untuk proyek
 
pengelolaan.
• SOX: kerangka Sarbanes-Oxley untuk tata kelola perusahaan.
• Six Sigma: strategi manajemen bisnis, yang pada awalnya diterapkan oleh Motorola, yang saat ini menikmati penerapan luas di banyak sektor industri.Masing-masing memberikan kontribusi yang berbeda, seperti yang dapat diduga dari uraian singkat, apakah itu sebagai undang-undang yang harus dipenuhi, sebagai standar untuk cita-cita atau sebagai metode untuk mengukur keberhasilan. Perusahaan secara global telah mengembangkan banyak solusi korporat yang mencakup banyak permutasi pendekatan ini.


Proses dan fungsi ITIL mencantumkan proses dan fungsi manajemen layanan ITIL dalam urutan abjad, mengidentifikasi publikasi di mana mereka terutama didefinisikan, di mana perluasan lebih lanjut signifikan disediakan dan bab di Bagian 3 yang berisi rincian lebih lanjut. Sebagian besar proses memainkan peran selama setiap tahap siklus hidup, namun hanya referensi perluasan yang signifikan yang disertakan. Proses yang teduh bukanlah bagian dari silabus dasar dan tidak dibahas secara rinci dalam buku ini kecuali untuk manajemen permintaan yang mencakup konsep 'pola aktivitas bisnis' yang tetap berada dalam silabus.   



Referensi:
-  IT SERVICE MANAGEMENT, A Guide for ITIL® Foundation Exam Candidates, Second Edition. Author : Ernest Brewster, Richard Griffiths, Aidan Lawes dan John Sansbury

Nama: Mahesa Rosmana Putra
NPM: 14116226
Kelas: 2KA15 
 

Minggu, 14 Januari 2018

Trend Sistem Teknologi / Sistem Informasi dalam Bisnis

Ada apa saja sih trend sistem teknologi dan sistem informasi dalam bisnis?
Berikut penjelasan nya:

Saat ini, stetoskop digital memiliki kemampuan untuk merekam dan menyimpan detak jantung dan suara pernafasan. Besok, stetoskop bisa berfungsi sebagai "benda cerdas" dengan mengumpulkan sejumlah besar data semacam itu, menghubungkan data tersebut dengan informasi diagnostik dan perawatan, dan membangun aplikasi bantuan dokter spesialis tiruan buatan (AI) untuk memberi dokter tersebut dukungan diagnostik. secara real-time. AI dan pembelajaran mesin semakin akan disematkan ke dalam barang sehari-hari seperti peralatan, speaker dan peralatan rumah sakit. Fenomena ini sangat selaras dengan kemunculan sistem percakapan, perluasan IoT menjadi jala digital dan kecenderungan ke arah si kembar digital.

https://blogs.gartner.com/smarterwithgartner/files/2016/10/TopTenStrTechTrends2017_Infographic_Final.png 

Trend No. 1: AI & Advanced Machine Learning

AI dan pembelajaran mesin (ML), yang mencakup teknologi seperti pembelajaran mendalam, jaringan syaraf tiruan dan pemrosesan bahasa alami, juga dapat mencakup sistem yang lebih maju yang memahami, belajar, memprediksi, menyesuaikan dan berpotensi beroperasi secara mandiri. Sistem dapat belajar dan mengubah perilaku masa depan, yang mengarah pada penciptaan perangkat dan program yang lebih cerdas. Kombinasi kekuatan pemrosesan paralel yang ekstensif, algoritma lanjutan dan kumpulan data masif untuk memberi makan algoritma telah melepaskan era baru ini.

https://voice247blog.files.wordpress.com/2017/03/bstriker.jpg?w=775

Trend No. 2: Intelligent Apps

Aplikasi cerdas, yang mencakup teknologi seperti asisten pribadi virtual (virtual personal assistant / VPA), berpotensi mengubah tempat kerja dengan mempermudah tugas sehari-hari (memprioritaskan email) dan penggunanya lebih efektif (menyoroti konten dan interaksi penting). Namun, aplikasi cerdas tidak terbatas pada asisten digital baru - setiap kategori perangkat lunak yang ada dari tooling keamanan hingga aplikasi enterprise seperti pemasaran atau ERP akan dikenalkan dengan kemampuan AI diaktifkan. Dengan menggunakan AI, penyedia teknologi akan fokus pada tiga bidang - analisis lanjutan, proses bisnis bertenaga AI dan yang semakin otonom dan antarmuka immersive, conversational and continuous powered-AI. Pada tahun 2018, Gartner mengharapkan sebagian besar dari 200 perusahaan terbesar di dunia untuk mengeksploitasi aplikasi cerdas dan menggunakan toolkit lengkap alat data dan analisis besar untuk menyempurnakan penawaran mereka dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
http://www.psafe.com/en/blog/wp-content/uploads/2017/02/header_EN_0902_The-Vast-Potential-That-Exists-for-Intelligent-Apps.jpg

Trend No. 3: Intelligent Things

Hal cerdas baru umumnya terbagi dalam tiga kategori: robot, drone dan kendaraan otonom. Masing-masing bidang ini akan berevolusi untuk mempengaruhi segmen pasar yang lebih besar dan mendukung fase baru bisnis digital namun ini hanya mewakili satu segi dari hal-hal cerdas. Hal-hal yang ada termasuk perangkat IoT akan menjadi hal yang cerdas yang mengantarkan kekuatan sistem yang memungkinkan AI di mana-mana termasuk rumah, kantor, lantai pabrik, dan fasilitas medis.

Seiring berkembangnya hal-hal cerdas dan menjadi lebih populer, mereka akan beralih dari model mandiri ke tempat kerja dimana orang cerdas berkomunikasi satu sama lain dan bertindak bersamaan untuk menyelesaikan tugas. Namun, masalah teknis seperti pertanggungjawaban dan privasi, bersamaan dengan kompleksitas pembuatan asisten yang sangat khusus, akan memperlambat kecerdasan terstruktur dalam beberapa skenario.
https://cdn-images-1.medium.com/max/1600/1*JkysgDJXc9tk89PHvuQH5Q.png

Trend No. 4: Virtual & Augmented Reality

Virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) mengubah cara individu berinteraksi satu sama lain dan dengan sistem perangkat lunak menciptakan lingkungan yang mendalam. Misalnya, VR dapat digunakan untuk skenario pelatihan dan pengalaman jarak jauh. AR, yang memungkinkan pencampuran dunia nyata dan maya, berarti bisnis dapat melapisi grafis ke objek dunia nyata, seperti kabel tersembunyi pada gambar dinding. Pengalaman immersive dengan AR dan VR mencapai titik kritis dalam hal harga dan kemampuan namun tidak akan menggantikan model antarmuka lainnya. Seiring waktu AR dan VR meluas melampaui perendaman visual untuk mencakup semua indra manusia. Usaha harus mencari aplikasi yang ditargetkan dari VR dan AR sampai tahun 2020.
http://cdn.wittysparks.com/wp-content/uploads/2015/08/11075756/virtual-reality-augmented-reality-innovation.jpg 

Trend No. 5: Digital Twin

Dalam tiga sampai lima tahun, miliaran hal akan diwakili oleh kembar digital, model perangkat lunak dinamis dari benda atau sistem fisik. Dengan menggunakan data fisika tentang bagaimana komponen dari suatu benda beroperasi dan merespons lingkungan serta data yang disediakan oleh sensor di dunia fisik, kembar digital dapat digunakan untuk menganalisa dan mensimulasikan kondisi dunia nyata, merespons perubahan, memperbaiki operasi dan menambahkan. nilai. Kembar digital berfungsi sebagai proxy untuk kombinasi individu yang terampil (misalnya, teknisi) dan perangkat dan kontrol pemantauan tradisional (mis., Alat pengukur tekanan). Proliferasi mereka akan memerlukan perubahan budaya, karena mereka yang memahami pemeliharaan hal-hal dunia nyata berkolaborasi dengan ilmuwan data dan profesional TI. Kembar digital aset fisik dikombinasikan dengan representasi digital dari fasilitas dan lingkungan serta orang, bisnis dan proses akan memungkinkan representasi digital yang semakin rinci tentang dunia nyata untuk simulasi, analisis dan kontrol.
https://aware360.com/wp-content/uploads/2017/11/DigitalTwin.png

Trend No. 6: Blockchain

Blockchain adalah jenis buku besar terdistribusi dimana transaksi pertukaran nilai (dalam bitcoin atau token lainnya) secara berurutan dikelompokkan menjadi blok. Konsep blockchain dan distributed-ledger mulai menarik perhatian karena mereka memegang janji untuk mengubah model operasi industri di industri seperti distribusi musik, identifikasi verifikasi dan registrasi judul. Mereka menjanjikan sebuah model untuk menambahkan kepercayaan pada lingkungan yang tidak tepercaya dan mengurangi gesekan bisnis dengan memberikan akses transparan terhadap informasi dalam rantai tersebut. Meskipun ada banyak minat, sebagian besar inisiatif blockchain ada dalam tahap alfa atau beta dan ada tantangan teknologi yang signifikan.
https://www.crypto-economy.net/wp-content/uploads/2017/12/Blockchain-1.jpg 

Trend No. 7: Conversational Systems

 Sistem percakapan bisa berkisar dari obrolan informal, bidirectional atau percakapan suara sederhana seperti jawaban untuk "Jam berapa sekarang?" Untuk interaksi yang lebih kompleks seperti mengumpulkan kesaksian lisan dari saksi kejahatan untuk menghasilkan sketsa tersangka. Sistem percakapan bergeser dari model di mana orang beradaptasi dengan komputer ke tempat komputer "mendengar" dan menyesuaikan diri dengan hasil yang diinginkan seseorang.
https://www.forensisgroup.com/wp-content/uploads/2017/03/Conversational-Systems-300x300.jpg 

Trend No. 8: Mesh App and Service Architecture

Jajaran digital cerdas akan memerlukan perubahan pada arsitektur, teknologi dan alat yang digunakan untuk mengembangkan solusi. Arsitektur aplikasi jala dan layanan (MASA) adalah arsitektur solusi multichannel yang memanfaatkan komputasi cloud dan serverless, kontainer dan microservices serta API dan acara untuk memberikan solusi modular, fleksibel dan dinamis. Solusi pada akhirnya mendukung banyak pengguna dalam berbagai peran menggunakan beberapa perangkat dan berkomunikasi melalui beberapa jaringan. Namun, MASA adalah pergeseran arsitektur jangka panjang yang memerlukan perubahan signifikan pada perkakas pengembangan dan praktik terbaik.


Trend No. 9: Digital Technology Platforms

Platform teknologi digital adalah blok bangunan untuk bisnis digital dan diperlukan untuk masuk ke digital. Setiap organisasi akan memiliki beberapa kombinasi dari lima platform teknologi digital: Sistem informasi, pengalaman pelanggan, analisis dan kecerdasan, Internet Ekosistem hal dan bisnis. Khususnya platform dan layanan baru untuk sistem IoT, AI dan percakapan akan menjadi fokus utama hingga tahun 2020. Perusahaan harus mengidentifikasi bagaimana platform industri akan berkembang dan merencanakan cara untuk mengembangkan platform mereka guna memenuhi tantangan bisnis digital.

Trend No. 10: Adaptive Security Architecture

Evolusi platform mesh digital cerdas dan platform teknologi digital dan arsitektur aplikasi berarti keamanan harus menjadi cair dan adaptif. Keamanan di lingkungan IoT sangat menantang. Tim keamanan perlu bekerja sama dengan arsitek aplikasi, solusi dan arsitek perusahaan untuk mempertimbangkan keamanan di awal perancangan aplikasi atau solusi IoT.
https://www.fullestop.com/blog/wp-content/uploads/2017/08/security-architecture-banner.jpg 
Referensi : 
- https://www.gartner.com/smarterwithgartner/gartners-top-10-technology-trends-2017/
Nama: Mahesa Rosmana Putra
NPM: 14116226
Kelas: 2KA15